RANGKUMAN
MATERI MATA PELAJARAN PRAKARYA Oleh: F. Denie Wahana, S.Kom.
1.
KERAMIK Keramik
merupakan produk kerajinan tertua yang tercatat dalam peradaban dan kebudayaan
manusia. Menurut sejarah, keramik sudah dikenal oleh orang-orang Afrika Timur
pada 2,6 juta tahun yang lalu (Jaman Paleolitik). Tetapi perkembangan keramik
yang menyebar di hampir sebagian wilayah dunia baru terjadi pada jaman Neolitik
atau kira-kira 15 ribu-10 ribu tahun yang lalu. Bukti ini dapat kita saksikan
pada penemuan-penemuan benda-benda purbakala yang tertanam didalam tanah,
dimana sesuai penandaaan arkeologis dilakukan memperkuat dugaan itu
2.
ASAL-USUL Kerajinan yang
terbuat dari bahan tanah liat biasa dikenal orang dengan kerajinan keramik.
Asal kata keramik adalah keramos (bahasa Yunani) yang artinya benda pecah belah
yang terbentuk dari tanah liat dan telah mengalami proses pembakaran. Dalam
pembuatan keramik, tanah liat memiliki sifat plastis sehingga mudah dibentuk.
Setelah itu, dapat dibakar dalam tingkat pembakaran suhu 600 o C sampai o C
sesuai jenis tanah liatnya sehingga tanah liat menjadi keras, padat, dan kedap
air.
3.
SEJARAH KERAMIK
INDONESIA Di Indonesia, keramik sudah dikenal sejak jaman Neolithikum,
diperkirakan rentang waktunya mulai dari 2500 SM 1000 SM. Peninggalan zaman ini
diperkirakan banyak dipengaruhi oleh para imigran dari Asia Tenggara berupa:
pengetahuan tentang kelautan, pertanian dan peternakan. Alat-alat berupa
gerabah dan alat pembuat pakaian kulit kayu. Kebutuhan manusia dalam kehidupan
sehari-hari selalu mengalami perubahan sesuai perkembangan zaman
4.
Tembikar-tembikar
yang ditemukan di situs Batujaya Fragmen terracotta yang ditemukan di situs
Batujaya Bentuk kepala terbuat dari terracotta pada penanggalan abad ke 10
5.
6 Peralatan-peralatan
dan salah satu gambar gua pada Jaman Paleolitik Contoh dekorasi pada kepingan
keramik dan contoh kendi keramik China pada Jaman neolitik
6.
DAERAH PENGHASIL BAHAN
ALAM Pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda dengan
wilayah lainnya. Setiap daerah memiliki jenis kerajinan lokal yang menjadi
unggulan daerah. Hal ini karena sumber daya alam setiap daerah berbeda.
Misalnya, Plered (Jawa Barat), sumber daya alam yang banyak tersedia tanah
liat, kerajinan yang berkembang adalah kerajinan keramik. Palu (Sulawesi
Tengah), sumber daya alamnya banyak menghasilkan tanaman kayu hitam, kerajinan
yang berkembang berupa bentuk kerajinan kayu hitam. Kapuas (Kalimantan Tengah),
sumber daya alamnya banyak menghasilkan rotan dan getah nyatu sehingga
kerajinan yang berkembang adalah anyaman rotan dan getah nyatu.i Indonesia
dinyatakan sebagai negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi di dunia ke 2.
Negara Biodiversitas adalah negara yang memiliki keanekaragaman spesies makhluk
hidup, hayati, dan ekosistem yang ada di daratan dan lautan Sejak dulu
masyarakat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat untuk
kebutuhan hidup sehari-hari sebagai kebutuhan rumah tangga. Kekayaan hayati di
Indonesia telah menginspirasi keindahan dan keunikan bentuk kerajinan keramik
menjadi keramik Indonesia yang kental akan corak budaya
7.
ASAL-USUL TANAH LIAT
Tanah liat sebagai bahan utama pembuatan benda keramik terdapat hampir di
seluruh belahan dunia, namun demikian tanah liat tersebut satu sama lain
memiliki sifat yang berbeda-beda. Akan tetapi tanah liat yang dapat digunakan
untuk pembuatan benda keramik harus memenuhi persyaratan tertentu. Salah satu
sifat tanah liat yang dibutuhkan untuk dapat dibuat benda keramik adalah
memiliki daya kerja yang memungkinkan tanah liat tersebut untuk dibentuk dan
dapat mempertahankan bentuknya hingga menjadi benda keramik melalui proses
pemanasan (pembakaran). Tanah liat (clay) merupakan bahan plastis yang dapat
berubah menjadi keras dan tahan terhadap air setelah mengalami proses
pengeringan dan pembakaran. Ada beberapa jenis tanah liat yang dapat langsung
digunakan untuk pembuatan benda keramik, sedangkan lainnya harus dimurnikan
terlebih dahulu atau harus dicampur dengan bahan lain agar dapat digunakan
untuk membuat benda keramik
8.
Proses Terbentuknya
Tanah Liat Primer dan Sekunder Tanah liat merupakan suatu mineral yang
terbentuk dari struktur partikelpartikel yang sangat kecil, terutama dari
mineral-mineral yang disebut Kaolinit, yaitu persenyawaan dari Oksida Alumina
(Al2O3), dengan Oksida Silika (SiO2) dan Air (H2O)
9.
TANAH LIAT PRIMER Yang
disebut tanah liat primer (residu) adalah jenis tanah liat yang dihasilkan dari
pelapukan batuan feldspatik oleh tenaga endogen yang tidak berpindah dari
batuan induk (batuan asalnya), karena tanah liat tidak berpindah tempat
sehingga sifatnya lebih murni dibandingkan dengan tanah liat sekunder Tanah
liat primer memiliki ciri-ciri: warna putih sampai putih kusam cenderung
berbutir kasar, tidak plastis, daya lebur tinggi, daya susut kecil bersifat
tahan api
10. TANAH LIAT SEKUNDER Tanah liat sekunder atau
sedimen (endapan) adalah jenis tanah liat hasil pelapukan batuan feldspatik
yang berpindah jauh dari batuan induknya karena tenaga eksogen yang menyebabkan
butiran-butiran tanah liat lepas dan mengendap pada daerah rendah seperti
lembah sungai, tanah rawa, tanah marine, tanah danau Tanah lit sekunder
memiliki ciri-ciri: Kurang murni cenderung berbutir halus, plastis, warna
krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, kuning muda, kuning kecoklatan,
kemerahan, kehitaman daya susut tinggi, suhu bakar 12000C 13000C, ada yang
sampai 14000C (fireclay, stoneware, ballclay) suhu bakar rendah 9000C 11800C,
ada yang sampai 12000C (earthenware).
11. SIFAT UMUM TANAH LIAT Sifat plastis atau
plastisitas tanah liat merupakan kualitas hubungan antara partikel tanah liat
yang ditentukan oleh kandungan meniral dan kehalusan butiran tanah liat.
Plastisitas berfungsi sebagai pengikat dalam proses pembentukan sehingga benda
yang dibentuk tidak mengalami keretakan/pecah atau berubah bentuk. Sifat
plastis ini merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi untuk mencapai
tingkat keplastisan yang dipersyaratkan tanah liat maka harus ditambah dengan
bahan- bahan yang plastis. Plastisitas tanah liat dipengaruhi oleh : kehalusan
partikel tanah liat bentuk partikel tanah liat zat organik (sisa tumbuhan dan binatang)
jumlah air struktur (susunan partikel) tanah liat jenis tanah liat
12. PENGGOLONGAN KERAMIK 1. keramik tradisional
(traditional ceramic) Keramik tradisional adalah produk keramik yang berbahan
utama tanah liat. Tanah liat atau lempung merupakan salah satu mineral silikat
(mineral yang didalamnya mengandung SiO2). Dalam keramik tradisional ini tanah
liat berfungsi sebagai bahan pembentuk plastis. Semua benda keramik yang dibuat
dari mineral silikat dapat dikategorikan sebagai keramik tradisional misalnya:
tungku gerabah, tempayan, dan pottery, tableware, whiteware, barang-barang
porselin, patung,benda saniter, semen, dan ubin lainlain. keramik tradisional
adalah keramik berbasis silikat
13. 2. keramik modern/maju (advance ceramic) keramik
maju/modern tidak dibuat dari bahan tanah liat atau material yang berbasis pada
silikat, tetapi dibuat dari paduan senyawaan oksida tertentu dan biasanya
dihasilkan material sintetis yang tidak ada di alam. Proses pembuatannya harus
dijaga pada kondisi tertentu dan dikontrol sangat ketat. Keramik modern
tersebar luas pada berbagai aplikasi misalnya biokeramik, superkonduktor,
katalis, refraktori, optik, dan lain-lain. Keramik modern dapat dipandang
sebagai kelompok besar advance material, yang dapat dibagi menjadi keramik,
logam, polimer, komposit, dan material elektronik
14. MODIFIKASI Memodifikasi karya dapat dilakukan
dengan berbagai cara,yaitu dengan menggayakan bentuk dan menyederhanakan
bentuk. Menggayakan dan menyederhanakan bentuk ini dapat dilakukan pada bahan
dasar, teknik atau motif dari karya kerajinan. Maka, hal yang perlu
diperhatikan adalah karya asli yang akan digayakan atau disederhanakan harus
ada terlebih dahulu sebagai patokan agar dapat dihasilkan desain baru
Modifikasi adalah cara mengubah bentuk sebuah benda dari yang kurang menarik
menjadi lebih menarik tanpa menghilangkan fungsi aslinya, dapat dilakukan
dengan cara digayakan dan disederhanakan. Merancang pembuatan karya kerajinan
dari bahan alam dan karya modifikasinya berdasarkan Orisinalitas ide
15. 16 TUJUAN LAIN MODIFIKASI Modifikasi
kerajinan bahan alam yang ada dapat diolah sedemikian rupa sehingga menjadi
karya yang lebih inovatif dan belum pernah ada di pasaran. Beberapa alasan pembuatan
kerajinan modifikasi adalah: 1. Adanya kekurangan bahan baku 2. Menghindari
bentuk yang monoton, dan 3. Lebih terlihat modern karena dapat masuk pada semua
kalangan Aneka kerajinan modifikasi
16. Produk kerajinan modifikasi paduan logam
kuningan dan kayu. Karya ini memiliki fungsi hias. Perhatikan bentuk wajah
wanita yang digambarkan digayakan menjadi aneka bentuk flora dan motif pilin
Produk kerajinan modifikasi dari keramik. Karya ini memiliki fungsi hias.
Bentuk vas yang sesungguhnya biasa digayakan sedemikian rupa hingga menjadi
bentuk baru yang lebih menarik Produk kerajinan modifikasi disederhanakan.
Karya ini terbuat dari kayu, fungsinya sebagai asbak, namun bentuknya sudah
disederhanakan sehingga tidak menyerupai angsa dan juga asbak yang sebenarnya
17. ORNAMEN Istilah ornamen berasal dari kata Ornare
(bahasa Latin) yang berarti menghiasi. Sedang dalam bahasa Inggris ornament
berarti perhiasan. Secara umum ornamen adalah suatu hiasan (elemen dekorasi)
yang diperoleh dengan meniru atau mengembangkan bentuk-bentuk yang ada di alam
Tujuan ornamen adalah ungkapan perasaan yang diwujudkan dalam karya seni rupa
yang diterapkan sebagai pendukung konstruksi, pembatas, simbol, dengan tujuan
utama menambah keindahan benda yang ditempati. Sedangkan corak dari ornamen
kebanyakan lebih bersifat dekoratif (menghias)
18. ALAT DAN BAHAN Bahan Pembuatan keramik Tanah
Liat Alat Pembuat Keramik Alat Putar Tangan Alat Putar Kaki Tungku Pembakaran
19. Peralatan pembuatan keramik Rol Kayu Spons
Butsir Pemotong Tanah
20. TEKNIK PEMBUATAN KERAMIK 1) Teknik Pijit Tekan
Teknik pijit tekan (pinch) adalah teknik pembentukan badan keramik secara
manual. Caranya tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang
diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan
21. 2) Teknik Pilin Teknik pilin (coil) adalah
teknik pembentukan badan keramik secara manual caranya tanah liat digulung
hingga terbentuk pilinan tanah 3) Teknik Lempengan Teknik lempengan (slab)
adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan membentuk lempengan
menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik yang berbentuk
persegi atau silinder.
22. 4) Teknik Cetak Teknik pembentukan dengan acuan
alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi produk kerajinan keramik dalam
jumlah yang banyak, dan waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang
sama pula. Teknik cetak meliputi: cetak kering dengan teknik press (tekan) dan
cetak basah dengan teknik cor.
23. Proses cetak basah dengan teknik cor
24. 5) Teknik Putar Teknik pembentukan badan keramik
dengan menggunakan alat putar kaki (kickwheel) dapat menghasilkan banyak bentuk
yang simetris Keramik yang dibentuk sudah dapat diberi dekorasi pada saat
setengah kering atau saat sudah mengalami pembakaran pertama (bisque). Dekorasi
bertujuan agar keramik Indah dan luat
25. BAHAN ALAM LAIN Sera Alam
26. Kayu Kayu Jati, Kayu Kelapa dan Alat Pahat
27. Bambu
28. Logam Bahan Kerjinan Logam : perak dan alumunium
Aneka Produk Kerajinan dari Kulit Aneka produk kerajinan dari logam emas,
perak, dan perunggu
29. Kulit Alat Pahat dan Bahan Kulit untuk pembuatan
kerajinan Aneka Produk Kerajinan dari Kulit
30. Batu Bahan dan alat kerajinan batu: batu-batuan,
gerinda, dan produk kerajinan batu paras
31. Aneka produk kerajinan batu: batu yang dipahat,
batu yang digerinda, dan dironce
32. RAGAM HIAS NUSANTARA Indonesia memiliki kekayaan
budaya, begitu juga ragam hias Nusantara. Setiap daerah mempunyai ragam hias
yang berbeda ciri khas yang satu dengan lainnya. Ragam hias Indonesia merupakan
kekayaan bangsa yang belum dapat disaingi oleh bangsa lain di dunia.
33. Berikut ini merupakan contoh ragam hias
nusantara Ragam hias Pekalongan motif flora (naturalis) memiliki makna lambang
kesuburan. Ragam hias Kalimantan, motif pakis, akar dan burung enggang
melambangkan keperkasaan, pakis dan akar melambangkan kesuburan.
34. Ragam hias Sumatera, motif pucuk rebung
melambangkan falsafah bambu di mana bambu selalu berguna sejak muda (rebung)
untuk dimakan, dan saat tua (bambu) sebagai lantai rumah atau bahan bangunan.
Ragam hias Jawa Tengah, motif parang rusak atau lereng melambangkan semangat
yang tidak pernah padam.
35. Ragam hias Bali, motif flora melambangkan
keindahan alam yang menginspirasi masyarakat Bali. Ragam hias Papua, motif
totem melambangkan para leluhur masyarakat Papua yang harus dihormati Ragam
hias Toraja, setiap motif memiliki nama dan makna simbolik. Jika diartikan,
semua melambangkan nilai-nilai budaya dalam kehidupan warga Toraja yang harus
mematuhi larangan adat dan mencintai alam tempat tinggal.
36. PENGEMASAN KERAJINAN Produk karya kerajinan yang
siap dipasarkan sebaiknya dikemas dengan baik agar terlihat lebih menarik dan
tahan lama. Kamu perlu mengetahui aneka kemasan yang dapat dihasilkan untuk
memperindah karya kerajinan Kemasan dibuat dengan memperhatikan jenis bahan
produk kerajinan dan bentuk produknya. Kemasan yang paling banyak dipakai adalah
plastik. Plastik dapat menghindarkan produk kerajinan dari debu dan jamur
37. SILICA Untuk benda yang terbuat dari daun dan
kayu yang berukuran kecil, dapat diselipkan silica antijamur yang dibungkus
kertas. Silica dapat dibeli di toko kimia. Kemasan tidak hanya disiapkan untuk
karya yang dijual, namun juga dapat sebagai pelengkap karya kerajinan yang akan
dipamerkan. Misalnya karya keramik diberi base (dasar) kayu, aksesoris batu
diberi wadah kotak dari kardus, perhiasan perak diberi wadah dari anyaman bambu,
dan sebagainya
38. Aneka kemasan untuk produk kerajinan.
39. 42 TAHAPAN BERKARYA
40. 43 PRINSIP ERGONOMIS 1. Kegunaan (utility)
Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai
dengan fungsi dan kebutuhan, contoh: mangkuk untuk wadah sayur. 2. Kenyamanan
(comfortable) Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi
pemakainya, contoh: cangkir didesain ada pegangannya. 3. Keluwesan
(flexibility) Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud
benda dengan nilai gunanya, contoh: sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran
kaki. 4. Keamanan (safety) Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya,
misalnya; piring keramik harus mempertimbangkan komposisi zat pewarna yang
dipakai tidak berbahaya jika digunakan sebagai wadah makanan. 5. Keindahan
(aestetic) Benda yang indah selalu sedap dipandang dan menarik perhatian.
Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal, di antaranya dari
bentuk, hiasan atau ornamen, dan bahan bakunya.
41. Berkarya Kerajinan dari Bahan Alam a.
Perencanaan 1) Menentukan bahan dan fungsi karya kerajinan dari bahan alam 2)
Menggali ide dari berbagai sumber 3) Membuat sketsa karya dan menentukan sebuah
karya terbaik dari sketsa Identifikasi Kebutuhan Diumpamakan pada saat ini yang
sangat dibutuhkan oleh siswa adalah wadah untuk alat tulis atau vas bunga yang
diletakkan di meja kelas. Ide/Gagasan Siswa akan membuat karya kerajinan wadah
pensil dari bahan alam yang ringan namun kuat serta tahan lama. Hasil penggalian
ide/gagasan dari berbagai media, siswa tertarik pada kerajinan yang terbuat
dari bahan dasar rotan
42. Pembuatan sketsa karya dan memilih yang terbaik
b. Pelaksanaan 1) Menyiapkan bahan dan alat 2) Membuat karya kerajinan
43. 1. Bahan 2. Alat
44. . Langkah Pembuatan Karya 1. Rendam rotan petrik
ke dalam baskom berisi air, sebentar saja hanya ingin memudahkan membentuk
petritk agar tidak mudah patah. Dapat pula direndam pada air sepuhan warna/
wantex agar rotan berwarna. 2. Ambil bilahan rotan sebanyak 3 lembar ukuran
panjang 40 cm. Susun menyilang. Pada bagian 2 lembar tambahkan 1 lembar yang
panjang untuk dijadikan pakan (rotan yang berjalan).
45. . Buatlah sumbu yang dimulai pada bagian tengah,
melilit seperti obat nyamuk. Jika sudah 3 putaran, bukalah jaring-jaring untuk
memulai anyaman. 4. Ketika sudah mencapai lingkaran yang dikehendaki, mulailah
dengan menegakkan jarijari (lungsi), agar terbentuk anyaman 3 dimensi. Jika
habis, rotan dapat ditambah dengan cara menyelipkan saja
46. . Jika sudah berdiri, mulailah melilitkan
kembali pakan hingga mencapai tinggi dan bentuk yang dikehendaki. Lalu,
selipkan cetakan agar bentuk dapat terlihat rapi 6. Lanjutkan anyaman hingga
ketinggian tertentu yang dikehendaki, lalu buatlah bentuk sesuai sketsa yang
telah kamu tentukan
47. . Gunting sisa jaring-jaring dengan ukuran
tertentu. Bagian atas perlu dikunci dengan cara sisa jaring-jaring ditekuk ke
dalam atau diselipkan pada anyaman bagian atas hingga ke dalam. 8. Berilah
warna sesuai dengan selera
48. . Wadah pensil telah selesai. Siswa dapat
mengunakannya untuk menempatkan alat tulis agar lebih rapi. 10. Evaluasi -
Menguji dan mengevaluasi karya. - Jika karya ingin dijual, dapat diberi kemasan
pembungkus dari plastik.
49. erampil, juga merupakan simbol dan identitas
budaya yang tak ternilai harganya. Apresiasi adalah menyadari sepenuhnya
seluk-beluk karya serta menjadi sensitif terhadap segisegi estetiknya sehingga
mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan semestinya. Kata keterampilan
dari kata dasar terampil yang maknanya adalah menguasai proses, prosedur, atau
teknik. Kata terampil sebenarnya bukan semata-mata kecekatan tangan untuk
mengerjakan sesuatu, tetapi juga kecekatan berpikir. Kerajinan membawa kita
semua untuk tidak sekedar tahu, tetapi dalam hidup ini kita harus berbuat.
Tidak sekedar teori tetapi kita harus praktik. Kerajinan tangan sering disebut
Handmade FUNGSI KETERAMPILAN KERAJINAN Fungsi ketrampilan kerajinan bagi
masyarakat Untuk memenuhi kebutuhan spiritual manusia, yaitu untuk rekreasi,
kesenangan, kedamaian, mengisi waktu luang, dan bermain. Kegiatan ini juga
dapat meningkatkan rasa kekeluargaan, misalnya dalam bentuk pemberian cindera
mata. Fungsi semacam ini dapat dikatakan sebagai fungsi terapi, fungsi
spiritual, dan fungsi sosial. Fungsi keterampilan kerajinan dipelajari di
sekolah Proses pembelajaran keterampilan kerajinan, dapat membentuk watak
produktif, suka bekerja keras, kreatif, tekun, dan menghargai karya dan budaya
sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.