BAB II
a.
Pengertian Pengolahan Makanan
Pengolahan makanan adalah kumpulan metode dan teknik yang digunakan untuk
mengubah bahan mentah menjadi makanan atau mengubah makanan menjadi bentuk lain
untuk konsumsi oleh manusia atau oleh industri pengolahan
makanan(Winarno,1993).
Mekanisme Pengolahan Bahan Makanan/Pangan
·
Persiapan Bahan Makanan/Pangan
Persiapan bahan makanan yaitu menyiapkan semua bahan makanan
yang diperlukan sebelum dilakukan pengolahan, proses persiapan bahan makanan
yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu suatu kegiatan yang spesifik dalam
rangka mempersiapkan bahan makanan dan bumbu -bumbu sebelum dilakukan kegiatan
pemasakan
·
Pengolahan Bahan Makanan/Pangan
Pengolahan bahan makanan merupakan suatu rangkaian/kegiatan
mengubah (memasak) bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap
dimakan.Proses pengolahan bahan makanan dilakukan oleh juru masak mulai dari
membersihkan bahan makanan seperti mencuci, memotong, sampai pada proses
memasak
·
Distribusi dan Penyajian Makanan/Pangan
Proses
pendistribusian dan penyajian makanan dilakukan setelah semua proses dalam
pengolahan selesai, dan makanan pun siap disajikan
Teknik Dasar Pengolahan Makanan/Pangan
Teknik dasar pengolahan makanan adalah mengolah bahan makanan dengan berbagai
macam teknik atau cara. Adapun teknik dasar pengolahan makanan dibedakan
menjadi 2 yaitu, teknik pengolahan makanan panas basah (moist heat) dan teknik
pengolahan panas kering (dry heat cooking ).
1. Teknik
Pengolahan Makanan Panas Basah ( Moist Heat )
Teknik
pengolahan makanan panas basah adalah mengolahan makanan dengan bantuan cairan.
Cairan tersebut dapat berupa kaldu ( stock ), air, susu,
santan dan bahan lainnya. Teknik pengolahan makanan panas basah ini memiliki
berbagai cara di antaranya :
Teknik Boiling
Boiling adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah
mendidih. Untuk melakukan teknik boiling ada syarat tertentu yang harus
dipenuhi , yaitu sebagai berikut:
1. Cairan harus
mendidih
2. Alat perebus
disesuaikan dengan cairan dan jumlah bahan makanan yang akan diolah.
3. Alat perebus
harus ditutup agar menghemat energi.
4. Buih yang ada
diatas permukaan harus dibuang untuk mencegah bersatunya kemabali dalam cairan
sehingga memengaruhi mutu makanan.
Teknik boiling dapat dilakukan pada beberapa bahan makanan
seperti, daging segar, daging awet, telur, pasta, sayuran, dan tulang
Teknik Poaching
Selain teknik boiling, dikenal juga teknik poaching dalam
pengolahan makanan.Poachingadalah merebus bahan makanan dibawah titik
didih dalam menggunakan cairan yang terbatas jumlahnya. Proses poaching
berlangsung sedikit lama dan suhu dalam air berkisar 83 0C – 950C.
Untuk melakukan poaching, perlu memperhatikan syarat berikut ini :
1. Suhu poaching dibawah
titik didih berkisar 83 0C – 95 0C.
2. Cairan yang
digunakan sesuai dengan banyaknya bahan makanan.
3. Makanan harus
tertutup dari cairan.
4. Peralatan untuk
poaching harus bersih dan tidak luntur.
Teknik dasar
pengolahan poaching, dapat dilakukan untuk mengolah berbagai jenis
makanan seperti daging, unggas, otak atau pankreas binatang, ikan, buah-buahan,
dan sayur.
Teknik Braising
Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan
cairan sedikit, kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus dalam panci
penutup dan api kecil secara perlahan-lahan. Untuk melakukan teknik braising,
perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut :
1. Teknik merebus
dalam cairan yang sedikit.
2. Bahan yang
diolah harus dipotong rapi dan sama besarnya.
3. Dalam
pengolahan daging daging, caranya memasukan daging dalam braising pan, lalu
siram dengan kaldu secukupnya, jangan sampai terendam seluruhnya.
4. Jika
menggunakan sauce pan, caranya cairkan mentega dalam sauce pan,
lalu masukkan daging dan balik hingga warnanya kecoklatan. Untuk sayuran aduk
sambil dibolak – balik.
5. Jika proses
pengolahan dalam oven, braising pan ditutup rapat dan masukan dalam oven.
Apabila diolah diatas kompor ( perepian ), posisi braising pan tertutup.
Syarat –syarat menggunakan
teknik braising ,yaitu sebagai berikut :
1. Teknik ini
cocok menggunakan daging bagian paha.
2. Daging disaute
dengan mentega hingga warnanya kecoklatan.
3. Cairan pada
proses braising dipakai untuk saus pada saat menghidangkan.
4. Selama proses
braising berlangsung, boleh ditambah cairan bila telah berkurang.
Teknik Stewing
Stewing ( menggulai ) adalah mengolah bahan makanan yang terlebih
dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dengan api
sedang. Pada prosesstewing ini, cairan yang dipakai yaitu susu,
santan, dan kaldu. Cairan dapat dikentalkan sebelum atau selama proses stewing
berlangsung. Dalam pemberian garam, sebaiknya dimasukkan pada akhir stewing,
karena dalam dagin dan sayur sudah terkandung garam. Untuk mengolah makanan
dengan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya sebagai
berikut :
1. Daging harus
diblansir terlebih dahulu dalam air mendidih, agar kotorannya hilang
2. Potongan bahan
disesuaikan dengan jenis yang akan diolah.
3. Saus
untuk stewing dikentalkan dengan memakai tepung maizena.
4. Pengolahan
daging dengan teknik ini harus sering diaduk, sedangkan pada ikan mengaduknya
hati-hati karena ikan mudah hancur.
Steaming
Steaming adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih.
Teknik ini bisa dikenal dengan mengukus. Bahan makanan diletakkan pada steamer
atau pengukus, kemudian uap air panas akan mengalir le sekeliling bahan makanan
yang sedang dikukus. Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa
syarat berikut :
1. Alat pengukus
harus dipanaskan terlebih dahulu diatas air hingga mendidih dan mengeluarkan
uap.
2. Kapsitas alat
pengukus harus disesuaikan dengan jumlah bahan yang dikukus.
3. Makanan harus
dibungkus apabila tidak membutuhkan sentuhan uap air langsung.
4. Air untuk
mengukus harus mencukupi. Jika air kukusan habis, makanan yang dikukus akan
beraroma hangus.
5. Untuk hasil
yang baik, waktu pengukusan harus tepat.
2. Teknik
Pengolahan Panas Kering ( Dry Heat Cooking )
Teknik
pengolahan panas kering ( dry heat cooking ) adalah mengohah
makanan tanpa bantuan cairan. Misalnya deep frying, shallow frying,
roasting, baking, dan grilling.
Deep frying
Deep frying adalah mengolah makanan dengan menggoreng menggunakan
minyak dalam jumlah banyak. Pada teknik ini yang digoreng betul-betul tenggelam
dalam minyak dan meperoleh hasil yang krispi atau kering.
Terdapat 4 cara styledeep fat frying yang populer, yaitu :
1. Cara Perancis
( A’la Fraincaise, French Style )
2. Bahan makanan
di marinade lalu dilapisi dengan tepung terigu atau maizena.
3. Lalu goreng
dalam minyak banyak dan panas.
4. Cara Inggris
( A’la Englaise, English Style )
5. Di marinade
dalam bumbu lalu tiriskan.
6. Celupkan dam
putih telur lalu tepung panir. Ulangi sekali lagi.
7. Goreng dalam
minyak yang panas.
8. Cara Only
( Al Only, Only Style )
9. Makanan yang
akan digoreng docelupkan dalam adonan.
10. Kemudian
langsung digoreng dalam minyak yang panas.
11. Cara menggoreng
polos
12. Bahan
dibersihkan, lalu dimarinade atau tidak.
13. Kemudian
langsung digoreng dengan minyak yang banyak dan panas
Shallow Frying
Shallow frying adalah proses mengoreng yang dilakukan dengan cepat
dalam minyak goreng yang sedikit. Untuk melakukan teknik ini, perlu
memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai berikut :
1. Dalam
menggoreng, menggunakan minyak goreng berbentuk cairan: minyak kelapa, minyak
salad, minyak jagung, atau minyak zaitun.
2. Selama proses
menggoreng, menggunakan minyak yang sedikit.
3. Saat
menggoreng, pastikan minyak telah panas sesuai suhu yang diinginkan.
4. Proses
menggoreng dilakukan dengan cepat.
Terdapat 2 cara
dalam pengolahan shallow frying, yaitu cara pan frying dan
sauteing. Pan frying merupakan cara menggoreng dengan minyak sedikit dan
mempergunakan frying pan. Makanan yang dimasak dengan cara ini, antara lain
telur mata sapi, daging, ommelet scrambled eggs, serta unggas
yang lunak dan dipotong tipis. Sauteing adalah mengolah bahan makanan dengan
menggunakan sedikit minyak sambil diaduk dan dilakakukan sacara cepat. Teknik
ini sering dilakukan pada masakan cina, dan dipakai sebagai teknik penyelesaian
pada sayuran kontinental. Pada pengolahan sayuran Indonesia disebut oseng-oseng
(tumisan). Bahan makanan yang dimasak dengan cara ini, antara lain onion chopped (bawang
bombay cincang),daging, sayuran, dan bumbu.
Roasting
Roasting adalah teknik mengolah bahan makanan dengan cara
memanggang bahan makanan dalam bentuk besar didalam oven. Roasting bentuk
seperti oven. Sumber panasnya berasal dari kayu bakar, arang, gas, listrik,
atau micriwave oven. Waktu meroasting sumber panas berasal
dari seluruh arah oven. Selama proses meroasting berjalan, harus disiram lemak
berulaang kali untuk memelihara kelembutan daging dan unggas tersebut.
Untuk melakukan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai
berikut :
1. Pada saat
pengolahan harus dibolak-balik agar matangnya merata.
2. Daging jenis
lain jangan sering dibolak-balik untuk mencegah pengerutan.
3. Jika pada saat
meroasting makanan menjadi kering, perlu dibasahi permukaannya dengan lemak
atau cairan lemak yang keluar dari makanan tersebut.
4. Daging ditusuk
dengan alat pengukur tingkat kematangan daging untuk mengetahui tingkat
kematangan daging.
5. Daging utuh
tidak berlemak, perlu dilarding.
Baking
Baking adalah pengolahan bahan makanan didalam oven dengan panas
dari segala arah. Dalam teknik baking ini ada yang menggunakan loyang yang
berisi air didalam oven, yaitu bahan makanan diletakkan dalam loyang. Contoh :
puding karamel, hot puding franfrurt.
Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat yaitu sebagai
berikut :
1. Sebelum bahan
dimasukkan, oven dipanaskan sesuai suhu yang dibutuhkan.
2. Makanan didalam
oven harus diletakkan dengan posisi yang tepat.
3. Selama proses
baking, suhu harus terus diperiksa.
4. Kualitas
makanan akan bergantung pada penanganan selama proses baking.
5. Sebelum
diangkat dari oven, periksa kembali makanan.
Penerapan
teknik dasar baking dajpat dilakukan pada berbagai bahan makanan, diaantaranya
kentang, roti, sponge, cake, biskuit, ikan, sayuran.
Grilling
Grilling adalah teknik mengolah makanan diatas lempengan besi panas
(gridle) atau diatas pan dadar (teflon) yang diletakkan diatas perapian.
Suhu yang dibutuhkan untuk grill sekitar 292 ◦c. Grill juga dapat dilakukan
diatas bara langsung dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya. Dalam
teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada makanan yang akan diolah
mauoun pada alat yang digunakan.
Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai
berikut :
1. Memilih bagian
daging yang berkualitas dan empuk. Daging direndam dengan bumbu(dimarinade) sebelum digrill.
2. Kemudian
mengolesi permukaan gridle dan bahan makanan dengan minyak
goreng untuk menghindari lengket.
3. Pergunakan
jepitan untuk membalik makanan.